pskb A1

pskb A1
akbid bina husada

Kamis, 09 Februari 2012

KONSEP DASAR MASA NIFAS


1.1  PENDAHULUAN
Hakikat pembanguna nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuh nya serta pembangunan seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, pembangunan di bidang kesehatan harus dilaksanakan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembangunan.
Salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi rendah nya angka kematian ibu dan bayi. Hal inimerupakan suatu fenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dari berbagai pengalaman menanggulangikematian ibu dan bayi di banyak Negara, para pakar kesehatan menganjurkan upaya pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak semua intervensi yang sesuai bagi suatu Negara dapat dengan serta merta dijalankan dan member dasmpak menguntungkan bila diterapkan di Negara lain.
Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang pemberi pelayanan kebidanan sangat memengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam tindakan kebidanan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, danperawatan bayi baru lahir. Sebagai seorang bidan professional, bidan perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kebidanan yang salah satunya adalah harus mampu mengintegrasikan model konsptual, khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan pada ibu nifas.

1.2  PENGERTIAN MASA NIFAS
Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas. Masa ini penting sekali untuk terus di pantau. Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid.
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Secara garis besar terdapat 3 proses penting di masa nifas, yaitu sebagai berikut
1.      Pengecilan rahim atau involusi
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil serta membesar dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya. Pada wanita tidak hamil berat rahim sekitar 30 gram dengan ukuran kurang lebih sekitar telur ayam. Selama kehamilan, rahim makin lama akan makin membesar.
Bentuk otot rahim mirip jala berlapis tiga dengan serat-seratnya yang melintang kanan, kiri, dan transversal. Diantara otot-otot itu  ada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke plasenta. Setelah plasenta lepas, otot rahim akan berkontraksi atau mengerut, sehingga pembuluh darah terjepit dan perdarahn berhenti. Setelah bayi lahir, umumnya berat rahim menjadi sekitar 1.000 gram dan dpat diraba kira-kira setinggi 2 jari di bawah umbilicus. Setelah 1 minggu kemudian beratnya berkurang jadi sekitar 500 gram. Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300 gram dan tidak dapat diraba lagi.
Jadi secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan ke bentuk nya semula. Setelah enam minggu beratnya sudah sekitar 40-60 garm. Pada saat ini di anggap bahwa masa nifas sudah selesai. Namun, sebenarnya rahim akan kembali ke posisi nya yang normal dengan berat 30 gram dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas. Selama masa pemulihan 3 bulan ini, bukan hanya rahim saja yang kembali normal, tapi juga kondisi tubuh ibu secara keseluruhan.
2.      Kekentalan darah (hemokonsentrasi) kembali normal
Selama hamil, darah ibu relative lebih encer, karena cairan darah ibu banyak, sementara sel darah nya berkurang. Bila dilakukan kadar hemoglobinya (Hb) akan tampak sedikit menurun dari angka normal nya sebesar 11-12 gr (persen). Jika hemoglobinya terlau rendah, maka bias terjadi anemia atau kekurangan darah.
oleh karena itu, selama hamil ibu perlu di beri obat-obatan penambah darah, sehingga sel-sel darah nya bertambah dan konsentrasi darah atau hemoglobinya normal atau tidak terlalu rendah. setelah melahirkan, sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula. darah kembali mengental, dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali normal. umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15 pasca persalinan.
3.      proses laktasi atau menyusui
proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin (hormon plasenta) yang menghambat pembentukan ASI. setelah plasenta lepas,hormon plasenta itu tidak di hasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI keluar 2-3 hari setelah melahirkan. namun, hal yang luar biasa adalah sebelumnya di payudara sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibodi pembunuh kuman.

masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
masa nifas atau (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan.
asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaanasuhan yang di berikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperi sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil.
periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. proses ini dimulai setelah selesai nya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologis dan psikologi karena proses persalinan.
involusio adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil.
1.4 TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai berikut.
Ø  menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
Ø  mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
Ø  memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-hari.
Ø  memberikan pelayanan kb.

1.5 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM MASA NIFAS
peran bidan pada masa nifas adalah sebagai berikut.
Ø  memberi dukungan yang terus-menerus selama masa nifas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama persalinandan nifas
Ø  sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis
Ø  mengkondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman

1.6 TAHAPAN MASA NIFAS
tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai berikut
1)      periode immediate postpartum
masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnyaperdarahan karena antonia uteri. oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah, dan suhu.
2)      periode early postpartum (24 jam- 1 minggu)
pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3)      periode late postpartum
pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
1.7 KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS
Kunjungan masa nifas di lakukan paling sedikit empat kali. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah-masalah yang terjadi.

a)      Kunjungan pertama (6-8 jam setelah persalinan)
·         Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas
·         Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan member rujukan bila perdarahan berlanjut.
·         Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
·         Pemberian asi pada masa awal menjadi ibu.
·         Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
·         Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
b)      Kunjungan kedua (enam hari setelah persalinan)
·         Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikustidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
·         Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau kelainan pasca melahirkan.memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan isturahat.
·         Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit.
·         Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, cara merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi agar tetap hangat.
c)      Kunjungan ketiga(dua minggu setelah persalinan)
·         Sama seperti di atas (enam hari setelah persalinan)
d)     Kunjungan ke empat (enam minggu setelah persalinan)
·         Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau bayinya.
·         Memberikan konseling untuk KB secara dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bicara apa aja..