pskb A1

pskb A1
akbid bina husada

Kamis, 09 Februari 2012

KEBUTUHAN DASAR IBU PADA NASA NIFAS


6.1. Nutrisi dan cairan
Tidak ada kontra indikasi pemberian nutrisi setelah persalinan. Ibu nifas harus mendapatkan nutrisi yang lengkap dengan tambahan kalori dari sebelum hamil (200-500 kal) untuk mempercepat pemulihan kesehatan dan kekuatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, bisa mencegah terjadinya infeksi.
Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut
ü  Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
ü  Makan dengan diet berimbang unyuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup
ü  Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
ü  Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama 40 hari pasca persalinan
ü  Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASi

6.2. Ambulasi

Ambulasi sedini mungkin kecuali ada kontra indikasi untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah resiko thrombophlebitis, meningkatkan fungsi kerja peristaltic dan KK ---→ Mencegah distensi abdominal dan konstipasi. Jelaskan tujuan dan manfaat ambulasi dini kepada ibu, serta ambulasi dilakukan secara bertahap sesuai kekuatan ibu.
Ambulasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu postpartum telentang ditempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Ibu postpartum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur 24-48 jam postpartum.
Keuntungan early ambulation adalh sebagai berikut
ü  Ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation
ü  Faal usus dan kandung kemih lebih baik
ü  Early ambulation memungkinkan kita mengajarkan ibu cara meawat anaknya selama ibu masih dirumah sakit
ü  Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis)
Early ambulation tentu tidak dibenarkan pada ibu postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.
Penambahan kegiatan dengan early ambulation harus berangsur-angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera setelah bangun dibenarkan mencuci, memasak, dan sebagainya.

6.3. Eliminasi : BAK atau BAB
6.3.1.        Buang air kecil
Observasi distensi abdomen, palpasi dan auskultasi  post SC, observasi untuk 2 kali BAK harus dalam 4-8 jam pertama dan minimal 200 cc, anjurkan untuk minum banyak cairan dan ambulasi, rangsangan untuk berkemih : sitz bath untuk mengurangi oedema dan relaksasi spengkter, kompres hangat / dingin, kalau perlu kateter sewaktu.
Berikut ini sebab –sebab terjadinya kesulitan berkemih atau retensio urine, pada ibu postpartum.
Ø  Berkurangnya tekanan intraabdominal
Ø  Otot-otot perut masih lemah
Ø  Edeme dan uretra
Ø  Dinding kandung kemih kurang sensitive
6.3.2.        Buang air besar
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per rectal. Jika setelah pemberian obat pencahar masih belum bias BAB, maka dilakukan klisma(huknah).
6.4. Kebersihan diri/perineum
ering membersihkan perineum akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah resiko infeksi. Paling sering menggunakan air yang mengalir (bisa ditambah larutan anti septik) diatas vulva perineum setelah BAK ata BAB, hindari penyemprotan langsung, ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut  setidaknya dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya, jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyantuh daerah tersebut.
6.5. Istirahat
Ibu postpartum membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup, istirahat sangat penting untuk ibu yang menyusui. Tindakan rutin di Rumah Sakit hendaknya jangan mengganggu waktu istirahat dan tidur ibu.
Hal-hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur adalah sebagai berikut.
v  Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
v  Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur
v  Kurang istirahat akan memengaruhi ibu dalam beberapa hal:

a.    Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
b.    Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
c.     Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

6.6. Seksual
Sering menjadi perhatian ibu dan keluarga. Didiskusikan mulai hamil dan diulang pada post partum berdasarkan budaya dan kepercayaan ibu dan keluarga. Dipengaruhi oleh derajat ruptur perineum dan penurunan hormone steroid setelah persalinan.Keinginan seksual ibu rendah : Level hormone rendah, adaptasi peran baru, fatikgu (kurang istirahat dan tidur). Pengguanaan kontrasepsi (ovulasi terjadi pada kurang lebih 6 minggu) karena kembalinya kedalam masa subur tidak bisa diprediksi. Menstruasi terjadi pada kurang lebih 9 minggu/ 4-8 minggu (ibu tidak menyusui) dan kurang lebih 30-36 minggu / 4-18 bulan pada ibu yang menyusui.
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini.
§  Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai malakukan hubungan suami istri kapanpun ibu siap.
§  Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
6.6. Latihan atau senam nifas
Senam masa nifas berupa gerakan-gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, terutama otot-otot perut yang telah terjadi longgar setelah kehamilan.  Selain itu senam masa nifas juga memiliki tujuan tertentu antara lain :
a.       Mengurangi rasa sakit pada otot-otot
b.      Memperbaiki peredaran darah
c.       Mengencangkan otot-otot perut dan perineum
d.      Melancarkan pengeluaran lochea
e.      Mempercepat involusi
f.        Menghindarkan kelainan, misalnya : emboli, trombosis dan lain-lain
g.       Untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi dan meningkatkan otot-otot punggung, pelvis dan abdomen
h.      Kegel execise : untuk membantu penyembuhan luka perineum
i.         Meredakan hemoroid dan varikositas vulva.
j.        Meningkatkan pengendalian atas urine
k.       Meringankan perasaan bahwa “segalanya sudah berantakan”.
l.         Membangkitkan kembali pengendalian atas otot-otot spinkter.
m.    Memperbaiki respon seksual
Senam sederhana pada hari ke 2 setelah persalinan ialah :
1.       Penderita tidur terlentang, kaki diangkat pelan setinggi yang dapat dicapai, bergantian antara kaki kiri dan kanan
2.       Kaki diturunkan dan kaki diputar-putar ke arah luar tempat tidur, tumit ditekan pada tempat tidur
3.       Dengantangan disamping, penderita menarik nafas panjang melalui perut (jangn menggembungkan dada) menghitung sampai 15 dengan terlentang, dagu ditundukkan hingga mengenai dada, tanpa menggunakan bagian lainnya
4.       Dengan tidur terlentang, lengan dilipatkan pada dada atau menekan tempat tidur lalu perlahan-lahan hanya duduk dengan kaki selonjor rapat dan lurus.
Pada hari ke-3 dan seterusnya mengangkat kaki kedua-duanya sekaligus, tegak lurus setinggi yang dapat dicapai. Urutan lainnya sama. Pada waktu senam tidak menggunakan bantal. Bila keadaan ibu baik, senam ini dapat dilakukan 3-4 kali sehari misalnya pada waktu pagi bangun tidur, siang dan malam, tiap hari ditambah 1 kali hinga akhirnya sampai 10 kali sehari. 
Faktor kesiapan ibu untuk memulai senam post partum :
1.          Tingkat kesegaran tubuhnya sebelum kelahiran bayi
2.          Apakah ia telah mengalami persalinan yang lama dan sulit atau tidak
3.          Apakah bayinya mudah dilayani atau rewel dalam meminta asuhan
4.          Penyesuaian post partum yang sulit oleh kerena suatu sebab
Latihan senam pasca persalinan :
1.       Memperkuat dasar panggul
Senam yang pertama paling baik dan paling aman untuk memperkuat dasar panggul ialah senam kegel. Segera lakukan senam kegel pada hari pertama post partum bila memang memungkinkan. Meskipun kadang-kadang sulit untuk secara mudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari pertama atau kedua, anjurkanlah agar ibu tetap mencobanya.
2.       Mengencangkan otot-otot abdomen :
Otot-otot abdomen setelah melahitrkan akian menunjukkan kebutuhan perhatian yang paling jelas. Mengembalikan tonus otot-otot abdomen merupakan tujuan utama dari senam dalam masa post partum.  Otot-otot abdomen yang telah dipulihkan dan diperkuat adalah sangfat penting untuk mrenopang punggung bagian bawah, tenpat mata rantai terlemah dari kerangka tubuh manusia
Penting sekali untuk memeriksa apakah ada pemisahan dari otot-otot perut (diastasis) eebelum memulai senam abdomen. Tundalah penekukan dan pengangkatan kaki jika memenag terdapat diastasisi yang parah.
Penjelasan senam bagi ibu ;
Ulangi gerakan senam 2 – 5 kali,. Lakukan dengan santai dan bernafas dalam-dalam saat melakukan senam tersebut.
Fase I (hari-hari pertama post partum)
1.          Senam kegel : (untuk dasar panggul)
Lakukanlah senam ini kapan saja dimana saja. Tidak akan ada orang yang tahu atau melihat anda melakukannya. Lakukanlah 1 -100 kali dalam sehari. Untuk mengontraksikan pasangan otot-otot ini, bayangkanlah bahwa anda sedang buang air seni dan lalu anda tiba-tiba menahannya ditengah-tengah: Atau bayangkan bahwa dasar panggul merupakan sebuah elevator secara perlahan anda menjalankannya sampai lantai 2 lalu kemudian kelantai 3 dan seterusnya, dan kemudian balik turun secara perlahan. Begitulah cara melatih otot-otot tersebut. Dengan menggunakan visualisasi dan berkonsentrasi pada otot, angkat dan tarik masuk, tekan dan tahan, kemudian secara perlahan turunkan dan lepaskan.
2.          Pengencangan abdomen Pada penghembusan nafas : (untuk abdomen)
Berbaringlah atau berbaring miring, lutut dibengkokkan, tangan dibagian perut. Pada saat menghembuskan nafas, tariklah otot abdomen kedalam hingga paru-paru terasa kosong. Hitung sebanyak 3 kali hitungan yang panjang, kemudian lepaskan. Hiruplah perlahan dalam-dalam sampai merasakan abdomen naik.
3.          Miringkan panggul : (untuk punggung bagian bawah abdomen)
Berbaringlah, dengan lutut dibengkokkan. Putarlah panggul dengan jalan meratakan punggung bagian bawah sampai ke lantai dengan meniadakan bagian yang berongga. Kontraksikan otot abdomen pada waktu menghembuskan nafas dan kencangkan pantat. Biarkan panggul miring naik keatas.Tahan selama 3 hitungan panjang kemudian lepaskan
4.          Lingkaran pergelangan kaki : (untuk sirkulasi dan kenyamanan)
Dengan kaki dinaikkan atau telapak kaki diatas lutut, bengkokkan pergelangan kaki sedapat mungkin, jari kaki mendongak ke atas kemudian menunjuk ke bawah sambil menekukan kaki. Kemudian melakukan gerakan pergelangan kaki yang melingkar besar perlahan mula-mula dalam satu arah kemudian kearah sebaliknya
Fase II : Tambahkan senam ini bila terasa nyaman (biasanya pada hari ke 2-7
1.             Bahu berputar dan lengan terlantang : untuk postur dan peredaan tegangan punggung bagian atas
Selagi anda duduk, angkat lengan sampai setinggi bahu, siku dibengokkan tangan diatas bahu. Putarlah ke dua arah. Kemudian angkat ke 2 lengan ke atas kepala, secara bergantian angkat salah satunya lebih tinggi dari yang lain (seakan sedang memetik buah apel dari pohonnya). Latihan ini juga bisa dilakukan sambil berdiri
2.             Merentang untuk postur abdomen dan kenyamnan
Berbaringlah dengan kaki dinaikkan sedikit diatas bangku pendek, pinggir ranjang atau meja kopi. Kontraksikan dinding abdomen dan pantat secara perlahan naikkan pinggul menjauh dari lantai hingga tubuh dan kaki berada dalam satu garis lurus. Jangan bengkokkan punggung. Ingat untuk bernafas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bicara apa aja..