pskb A1

pskb A1
akbid bina husada

Kamis, 25 April 2013

‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR”


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut WHO, pada tahun 1978 hampir semua (99%) dari 10 juta jiwa pertahun kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah di mana 23% di antaranya berat bayi lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Manuaba,2010).
Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi(AKB). Angka kematian bayi di indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Angka kematian bayi di Indonesia tercatat 51,0 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. (Depkes RI, 2005).
Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal, sekitar 42% di sebabkan oleh berat bayi lahr rendah (BBLR). Saat ini sekitar 15% di Indonesia lahir dengan BBLR. Sehubung dengan hal tersebut perlu dilakkan usaha-usaha untu menurunkan angka kematian bayi (AKB) yaitu dengan mewaspadai adanya resiko kelahiran BBLR secara dini (Rauf DKK,2011).
Berdasarkan profil Dinas kesehatan kota Palembnag (2010), Angka kematian Bayi (AKB) kota Palembang tahun 2008 2 per 1000 kelahiran hidup atau 52 kematian bayi dari 30.177 kelahiran hidup. Dari 52 kematian bayi terdapat 3 orang yang mengalami berat bayi lahir rendah. Berat bayi ahir redah merupakan salah satu penyebab kematian bayi di kota Palembang.
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Hal ini di karenakan salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita energy kronis dan akan mempunyai  status gizi buruk, BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita merupakan dampak serius kualitas generasi medatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005)
Menurut Silistyawati (2009) tingkat pendidikan berpengaruh juga dengan BBLR karena tingkat pendidikan ibu juga sangat berperan dalam kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat di butuhkan sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah kadang tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya, maka ia tidak tahu mengenai cara melakukan perawatan kehamilan yang baik.
Kehamilan adalah suatu yang sangat penting bagi perempuan. Kehamilan pertama, biasanya perempuan banyak mengalami kekhawatiran, takut bercampur khawatir, juga bahagia. Kecemasan ibu yang sedang hamil biasanya sekitar hamilnya, masa kelahiran, capeknya. Juga bahagia ketika para tetangga dan kawan memberikan ucapan selamat dan do’a atas kehamilannya (Al-Atiq, 2007).
Berdasarkan data yang di peroleh dari BPS X, jumlah bayi berat lahir rendah pada tahun 2008 adalah 440 dari 964 (45,54%) bayi dengan kelahiran hidup, pada tahun 2009 berjumlah 405 dari 948 (42,72%) bayi dengan kelahiran hidup, dan pada tahun 2010 berjumlah 385 dari 987 (39%) bayi dengan kelahiran hidup. Sedangkan dalam penelitian hinggil sri rahayu (2011) menyatakan bahwa faktor usia, paritas, keadaan social ekonomi ibu mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR.
Berdasarkan data BPS X tiga tahun terakhir, untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR Di BPS ”X” Palembang Tahun 2012.’’

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah masih tingginya angka bayi berat lahir rendah sehingga Bagaimanakah ‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR Di BPS ”X” Palembang Tahun 2012.’’
1.3.Pertanyaan Penelitian
Apakah ‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR Di BPS ”X” Palembang Tahun 2012”.?
1.4.            Tujuan Penelitian
1.4.1. tujuan Umum
Untuk mengetahui ‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR Di BPS ”X” Palembang Tahun 2012.’’
1.4.2. Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang BBLR di BPS “X” palembang tahun 2012.
2.      Untuk mengetahui proses pelaksanaam KIE di BPS “X” palembang tahun 2012.
1.5.            Manfaat Penelitian
1.5.1.      Bagi Peneliti
Dengan melaksanakan penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung bagi peneliti dalam menerapkan mata kuliah metode penelitian dan mendapatkan judul.
1.5.2.      Bagi institusi STIK BINA HUSADA
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan masukan dan sumber informasi serta sumber unuk melengkapi referensi kepustakaan sehingga dapat menunjang pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta dapat di lakukan penelitian lanjut.
1.5.3.      Bagi Rumah Sakit
Sebagai sumber informasi bagi tenaga kesehatan dalam mengambil keputusan dan memberikan pelayanan dan perawatan dalam menurunkan dan mencegah kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
1.5.4.      Bagi Ibu Hamil
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang berat bayi lahir rendah serta untuk kelancaran dan hasil akhir kehamilan yang baik yakni bayi yang sehat.
1.6.                          Ruang Lingup Penelitian
Peneltian ini secara Kualitatif yaitu untuk mengetahui‘’Pelaksanaan KIE Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang BBLR Di BPS ”X” Palembang Tahun 2012”. Jumlah populasi atau sampel yang di ambil berjumlah 50 orang ibu hamil. Data yang diambil dari data rekam medis BPS”X” dengan menggunakan check list. Waktu penelitian di laksanakan pada 1 juni 2012-1 juli 2012.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Konsep Dasar Pengetahuan.
1.1.1. Pengertian.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab pertanyaan (Notoatmodjo, 2005).
1). Tingkat pengetahuan.
a) Tahu (know).
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di pelajari sebelumnya atau pengetahuan mengingat kembali terhadap apa yang telah diterima juga bisa dikatakan suatu kata kerja untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang atau si ibu tentang apa yang telah di pelajari.Antara lain ibu bisa menyebutkan, menguraikan, menyatakan bahwa persiapan persalinan sangat penting.
b) Memahami (Komprehesion).
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang di ketahuinya seorang atau ibu yang telah paham dengan materi yang di berikan dia harus menyebutkan contoh, menjelaskan, mengumpulkan tentang materi yang di pelajari misalnya: menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.
c) Aplikasi (Aplication).
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d) Analisa (Analisis)
Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e) Sintesis (Syintesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
e) Evaluasi.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi.

1.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
a) Usia.
Semakin cukup usia si ibu tingkat kemampuan atau kematangan akan lebih mudah untuk berpikir dan mudah menerima informasi tentang kehamilannya.
b) Tingkat pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai yang di perkenalkan.
c. Pengalaman
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan pengalaman dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Sehingga dari pengalaman yang benar diperlukan berfikir yang logis dan kritis.
d. Intelegensi.
Pada prinsipnya mempengaruhi kemampuan seorang untuk menyesuaikan diri dan cara pengambilan keputusan ibu-ibu atau masyarakat yang intelegensinya tinggi akan banyak berpartisipasi lebih cepat dan tepat dalam mengambil keputusan di banding dengan masyarakat yang intelegensinya rendah.
e. Sosial-Ekonomi.
Mempengaruhi tingkah laku seseorang ibu atau masyarakat yang berasal dari sosial ekonomi tinggi di mungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, tetapi bagi ibu-ibu atau masyarakat yang sosial ekonominya rendah akan tidak merasa takut untuk mengambil sikap atau tindakan.
f. Sosial Budaya.
Dapat mempengaruhi proses pengetahuan khususnya dalam penyerapan nilai-nilai sosial, keagamaan untuk memperkuat super egonya.
g. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja akan mempunyai banyak informasi dan pengalaman.
(Notoadmodjo, 2005)
h. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berkaitan dengan perilaku, modal bahwa individu melaukan modal sesuai jenis kelaminnya. ( Notoatmodjo,2003)
1.1.3. Kriteria pengetahuan
Baik : 76 – 100 %
Cukup : 56 – 75 %
Kurang : 40 – 55 %
Rendah : ≤ 40 %
(Ari kunto 2006)

1.2. Konsep dasar kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono Prawirohardjo 2002).Kehamilan dibagi dalam triwulan yaitu :
a. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
b. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (Sarwono prawihardjo 2006)
Menurut Sarwono Prawihardjo ilmu kebidana tahun 2006 perubahan yang terdapat pada wanita hamil adalah :
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat
b. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat ekstogen mengalami perubahan pula adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebirubiruan
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum grivicitatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu
e. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrigen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan putih berwarna jernih disebut colostrum.Sedangkan kalau sudah partus colostum akan berubah warnanya agak kuning.
f. Sirkulasi Dararah
Srkulasi darah ibu dalamkehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain yang memeng berfungsi berlebihan dalam kehamilan
g. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas dikarenakan usus-usustertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
h. Traktus Digestifus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea) akibat dari kadar hormon estrogen yang meningkat.
i. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kendung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,sehingga sering timbul kencing.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu : Pigmentasi disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
k. Metabolisme Dalam Kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi, sistem endokrin juga meninggi,dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya. BMR akan meninggkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir.
 
1.3.Pengertian BBLR
1.3.1. Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
1.3.2. Epidemiologi
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram (4). BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan (1,2). Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-17,2 %. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%.
1.3.3. Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.
(1) Faktor ibu
a. Penyakit
Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain
b. Komplikasi pada kehamilan.
Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm.
c. Usia Ibu dan paritas
Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia <20 tahun >35 tahun.
d. Faktor kebiasaan ibu
Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.
(2) Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.
(3) Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun (4,7).
1.3.4. Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain:
  1. Hipotermia
  2. Hipoglikemia
  3. Gangguan cairan dan elektrolit
  4. Hiperbilirubinemia
  5. Sindroma gawat nafas
  6. Paten duktus arteriosus
  7. Infeksi
  8. Perdarahan intraventrikuler
  9. Apnea of Prematurity
  10. Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain:
a.       Gangguan perkembangan
b.      Gangguan pertumbuhan
c.      Gangguan penglihatan (Retinopati)
d.    Gangguan pendengaran
e.      Penyakit paru kronis
f.      Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
g.     Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
1.3.5. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:
  1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
  2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik.
  3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
  4. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1.Kerangka Konsep
Konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung di amati dan diukur. Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi (Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep dalam suatu penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati dan  di ukur melalui penelitian yang akan di lakukan atau sedang di lakukan (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan tentang BBLR yang harus diketahui oleh ibu hamil adalah pengertian BBLR, penyebab BBLR, dan pencegahan BBLR. Untuk itu pada penelitian ini, peneliti akan mengambil 3 variabel tersebut seperti yang digambarkan pada kerangka konsep dibawah ini.
Kerangka Konsep
Variabel Independen                                                  Variabel Dependen


 





Gambar 3.1 Kerangka Konsep
3.2.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz, 2007).
Tabel 3.1 Variabel yang diteliti
NO
VARIABEL
PENGERTIAN
CARA UKUR
ALAT UKUR
HASIL UKUR
1
Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekadar menjawab pertanyaan (Notoatmodjo, 2005).

Wawancara
Kuesioner
1.    Baik, bila menjawab dari benar ≥75% dari 15 soal
2.     Kurang, bila menjawab benar ≤75% dari 15 soal
2
Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi
Wawancara
Kuesioner
1.    Baik, bila menjawab dari benar ≥75% dari 15 soal
2.    Kurang, bila menjawab benar ≤75% dari 15 soal
3
Penyebab BBLR
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.

Wawancara
Kuesioner
1.    Baik, bila menjawab dari benar ≥75% dari 15 soal
2.    Kurang, bila menjawab benar ≤75% dari 15 soal
4
Pencegahan BBLR
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah langkah yang penting.
Wawancara
Kuesioner
1.    Baik, bila menjawab dari benar ≥75% dari 15 soal
2.    Kurang, bila menjawab benar ≤75% dari 15 soal

3.3.Variabel Dependen dan Variabel Independen
Menurut Aziz (2007), variabel dependen dan variabel independen yaitu:
3.3.1. Variabel Dependen
Variabel dependen ini merupakan variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome atau even.
3.3.2. Variabel Independen
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal juga dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel prediktor risiko, atau kausa


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1.  Desain Penelitian
Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan “Cross Sectional”, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Dalam hal ini variabel independen (pengertian BBLR, penyebab BBLR, pencegahan BBLR) dengan variabel dependen (pengetahuan ibu hamil). (Notoatmodjo, 2002).
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan di teliti (Notoatmodjo, 2010) adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPS “X” Palembang Tahun 2012.
4.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah total sampling yaitu total populasi dimana semua ibu hamil yang melakukan pemerikasaan kehamilan di BPS “X” Palembang Tahun 2012 dari tanggal 1 juni 2012 sampai 31 juli 2012 dijadikan sampel penelitian yang berjumlah 50 orang.
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1.  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPS “X” Palembang Tahun 2012
4.3.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 juni 2012-1juli 2012.
4.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
4.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini di ambil data sekunder yang diperoleh dari rekam medik BPS “X” Palembang Tahun 2012, penelusuran buku-buku sumber dan studi pustaka yang berkaitan dengan kejadian bayi berat lahir rendah.
4.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,2006). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa dokumentasi yang ada di rekam medik di BPS “X” Palembang Tahun 2012
4.5. Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-langkah pengolahan data secara manual pada umumnya melalui langkah-langkah sebagai berikut:
4.5.1. Editing (Penyunting data)
Hasil wawancara atau angket yang di peroleh atau dikumpulkan melalui kuisioner perlu di sunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
4.5.2. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kode”an atau “coding”, yakni mengubahdata berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
4.5.3. Entry Data
Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau “software” komputer.
4.5.4. Cleaning Data
Apabila data dari setiap sumber data atau responden selesai di masukan, perlu di cek kembali untuk melihat adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).
4.6. Teknik Analisa Data
analisa yang digunakan adalah analisa unuvariate yang bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya (Notoatmodjo,2010). Pada penelitian ini diambil variabel tingkat pengetahuan ibu tentang BBLR dengan pemberian konseling, sehingga dapat diketahui apakah upaya yang dilakukan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang BBLR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bebas bicara apa aja..